Nah itulah ulasan mengenai perang Diponegoro yang harus kita ketahui, karena inilah salah satu sejarah yang terjadi di Negeri tercinta.
Perang ini juga mengakibatkan banyak korban tewas dari pihak Belanda maupun pribumi.
Perang Paderi berlangsung dalam dua babak: babak I antara 1821-1825, dan babak II.
Pertempuran berlangsung sedemikian sengitnya sehingga bila suatu wilayah dapat dikuasai pasukan Belanda pada siang hari, maka malam harinya wilayah itu sudah direbut kembali oleh pasukan pribumi; begitu pula sebaliknya.
Namun, setelah Perang Diponegoro berakhir 1830 , kertas perjanjian gencatan senjata itu disobek, dan terjadilah Perang Padri babak kedua.
Perisitwa ini dikenal dengan nama Geger Sepehi.
Beliau menolak keinginan dari sang ayah yang ingin mengangkatnya menjadi seorang raja karena ia menyadari bahwa ia adalah anak dari seorang selir dan bukan permaisuri.
Akhirnya Pangeran Diponegoro mendapatkan usulan tersebut dan negosiasi dilaksanakan di Magelang, tanggal 28 Maret 1830.