Pada 2 Agustus 1825 pasukan Pangeran Diponegoro melakukan serangan terhadap Kota Yogyakarta dengan kekuatan 6.
Untuk menambah pemasukan keuangan kerajaan, Sultan Hamengkubuwono IV yang baru berusia 18 tahun dikendalikan oleh mertuanya, Patih Danurejo IV.
Median jalan C.
Akibatnya, penduduk yang sebagian besar adalah para petani tidak dapat lagi mengelola lahan pertaniannya, tetapi justru menjadi tenaga kerja paksa.